1. 2. Blue Fire Pointer

Nilai untuk blog kami

Kamis, 17 Juli 2014

CERPEN PERAK KEJURWIL TS JATENG


PERAK PERTAMA UNTUK KELUARGA
senin 1 juni 2002, Pagi yang cerah,tatkala fadilah sedang berimajinasi, dia berfikir jikalu nanti ia mampu juara pada perhelatan kejuaraan wilayah tapak suci antar remaja se jawa tengah pada tanggal 5 juli 2002  di universitas muhammadiyah surakarta dan pasti keluarganya akan bangga pada dirinya, maklum saja fadilah adalah anak yang ingin selalu membanggakan kedua orang tuanya dengan salah satu cara ia bisa juara di bidang yang ia kuasai ..
seperti rutinitas anak2 yg lain untuk berangkat sekolah,
fadilah pun sama, ia berangkat sekolah, namun sebelum ia berangkat, ia berpamitan kepada kakeknya, kakeknya yg sudah cukup renta usianya yaitu 89 tahun,
“kek, aku berangkat sekolah dulu ya” kata fadilah, “oh iya iya, kamu sekolah yg benar ya, semoga selamat dan selalu sehat, semoga sukses dan jangan berani sama ibu dan bapakmu, kakek mu ini sudah tua hanya bisa mendo’akanmu”ujar sang kakek.
setiap hari fadillah selalu berpamitan dg kakeknya hingga ia paham betul dg nasehat kakeknya yg setiap hari selalu sama,kemudian setelah ia berpamitan kpd kakeknya ia berpamitan dg ibu dan bapaknya:”bu pak, aku berangkat sekolah dulu? kata fadilah.
“iya nak yang benar ya sekolahnya, semoga kamu bisa sukses dunia dan akhirat dan bisa mengangkat drajat orang tuamu ini? kata sang ibu dengan sangat lembut.
lalu berangkatlah ia bersama kedua adik laki2 dan perempuan yg bernama adnin dan fahmi , mereka berdua bersekolah di SD MUHAMMADIYAH PEKUNCEN,adnin kelad 6 sedangkan fahmi kelas 2, dan fadilah sendiri bersekolah di SMP MUHAMMADIYAH AJIBARANG Kelas 9.
Di perjalanan mereka bercerita dan bersendau gurau , hingga mereka berpisah karena fadilah harus naik angkutan umum dan kedua adiknya tetap berjalan menuju sekolah, karena memang jaraknya yg tdk terlalu jauh, setelah fadilah naik angkutan umum dan duduk dg santainya ia kembali membuka imajinasinya dan kini ia berkata dalam hatinya “kejurwil saya pasti bisa juara”.
 Fadila adalah pesilat muda yg berusia 13 tahun yg akan mewakili kontingen banyumas b dalam perhelatan akbar kejuwil tapak suci se jateng di UMS 2002.
puas berimajinasi dengan mimpinya sampai membuat ia lupa dengan perjalanannya, ia akan sampai di Ajibarang, maklum saja karna mimpinya yg ingin ia wujudkan itu begitu lama ia imajinasikan di perjalanan tadi.
hinga turun dari angkutan umum ia harus berjalan lagi menuju sekolahnya, stelah sampai di SMP ia di sambut beratus2 siswa yg melihat ke arah gerbang, fadilah tetap berjalan dan tak mempedulikanya,ia hanya menggumam dalam hati “ah saya seperti orang yg terkenal saja”.
sampai di depan kelasnya, tak lama kemudian bel tanda masuk berbunyi, “ntet,ntet,ntet,ntetttttttttttttttttttttt”
semua siswa masuk ke kelas masing2,begitu pula dg fadillah, selama pelajaran berlangsung fadilah mengikuti pelajaran dengan hikmat, ia aktif bertanya dan selalu bertanya.
semua kegiatan belajar dan mengajar,kemudian istirahat, dsb akhirnya selesai pada pukul 13:00 dengan bunyi penutup yang khas dari bel smp “ntet,ntet,ntet.ntetttt”
semua siswa pulang sekolah, namun tidak bagi fadilah dan beberapa teman lainya, ia harus berlatih tapak suci untul persiapan kejurwil nanti,
latihan ia ikuti dengan semangat di perintah berlari ia berlari dengan semangat sekali, di perintah shit up,back up, push up dll ia lakukan dengan sekuat tenaga, hingga latihany selesai, sang pelatih yg bernama bu jan memberi motivasi kepadanya “fadilah pokoknya kamu harus semangat di kejuaraan wilayah ini, buat kami bangga padamu” kata bu jan.
setelah itu ia pulang ke rumah, menjalankan aktifitas seperti biasa ibadah ia lakoni, selalu dan tetap ia berdo’a kepada Alloh swt agar bisa meraih medali,
memang setiap hari fadilah lakukan kegiatan latihan tapak suci di smp muhammadiyah ajibarang.
hingga tiba waktunya pertempuran harus segera di mulai, 5 juli 2002 hari yg di tunggu-tunggu datang juga.
sebelum ia pergi keluarga memberi semangat,motivasi dan do’a,
ia pun di nasehati oleh kakeknya “jangan sampai lutut dan kakimu lurus saat melakukan kuda2 karena kakimu akan patah jika di injak oleh lawanmu” begitulah nasehat sang kakek
kemudian berangkatlah fadillah ke SMP dan sudah di tunggu bu jan untuk berangkat ke surakarta, maka berangkatlah mereka menaiki bus,
setelah sampai di UNIVERSITAS MUH SURAKARTA fadilah melakukan training center, kemudian mengikuti upacara pembukaan, satu persatu kontingen di panggil
‘purbalingga,banjarnegara,blora,kebumen.purworejo” hingga akhirnya ” selanjutnya dari kontingen BANYUMAS B” maka fadilah dan rekan2 seteamnya maju dengan perasaan sangat senangnya, begitu meriahnya setiap simfoni musik yg terdengar fadilah merasakan ia seperti menjadi atlit sea games saja,gumamnya dalam hati
setelah upacara pembukaan, panitia perlombaan memberikan jadwal pertandingan dan fadilah melihatnya, ternyata lawan pertamanya yg harus ia taklukan adalagh purbalingga,
ia melakukan pemanasan kecil dan memasang pengaman,
begitu tegangnya fadilah, kemudian mc berkata juri 1 siap,juri 2 siap,juri 3 siap, kp timer medis babak pertama di mulai,
fadilah mencoba teruslakukan serangan dan ia selalu berhasil ia di serang balik namun ia dapat mengatasinya dg mudah dan melakukan serangan balik, lawanya pun kewalahan dan setelah semua babak, dari1 sampai 3 di langsungkan tibalah keputusan pemenang, dan akhirnya fadilah lah pemenangnya.;
ia melaju kebabak selanjutnya, dan setiap pertarungan ia lalui dengan susah payah tp tetap semangat dan selalu fadilah pemenangnya, hingga akhirnya ia berada di titik final kali ini, lawanya kini dari banjarnegara,
di pertarungan ini sangat berbeda dg pertarungan sebelumnya, lawanya kali ini begitu tangguh, di babak pertama fadilah lakukan berbagai macam serangan ia selalu menendang namun tak di duga ia malah di banting, di babhak kedua ia coba lakukan serangan dan berhasil kemudian lakuklan lagi tapi ia di banting hingga lawnanya melakukan serangan yg sangat cepat dan malang sekali,
fadilah tersungkur, tak lama kemudian gong tanda berakhirnya semua babak berbunyi.
keputusan pemenang, fadilah harus mengakuyi kekalahanya, dan terpaksa berada di posisi kedua dg hanya meraih medali perak, kejurwil tapak suci di ums ini adalah yg pertama baginya kegiatan yg berlangsung 4 hari ini tidak melulu ia lakukan pertartungan tapi di selingi dg ia berteriak2 demi memberi dukungan kpd rekannya yg sedang bertarung dan melihat panorama indah kota surakarta..
setelaH 4 hari berlalu, fadilah pulang dg perasaan sedih nan bahagia, sedihnya ia tidak mampu meraih medali emas, bahagianya ia bisa mempersembahkan perak pertama untuk keluarganya,
dalam perjalanan pulang ia sangat merindukan keluarganya sang ibu,bapak,kakek.dan kedua adiknya pasti menunggu kepulanganya,
setelah sampai di rumah, semua orang menyambutnya dan berkata kepada semua anggota keluarganya
“ini perak pertama untuk kalian semua” kata fadilah dg haru
kemudian sang ibu memeluknya,
kakeknya yg pda saat itu bersamanya juga sangat gembira, hingga fadilah berkata pada sang kakek ” kek tahun depan saya janji dapat medali emas” kakeknya menjawab “yang penting kamu selamat sampai rumah toh ndo”
cerita diatas hanyalah fiktif dan mohon maaf bila ada kesalahan terimakasih.

 Pengirim : Aflahal Mufadilah

Editor : Firman Prayoga

AFLAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar